Gili Air Wharf will be Built with Budget of 7 Billion, 2017 / Dermaga Gili Air akan Dibangun dengan Anggaran 7 Milyar, 2017 (Cv. Albabianca Abadi)
(English/Indonesia)
North Lombok Regency Government will soon build a dock in Gili Air to facilitate a number of boats leaning on the island tour. The realization of the builder will be implemented in the near future. The development budget of the pier is Rp 7 billion, the budget is sourced from the assistance of the Ministry of Development of Disadvantaged Areas and Transmigration.
Assistance for 2017 is now in progress, now some documents will be submitted to ULP as a condition of the auction for the dock, for the grand design is ready. After the tander process is done the possibility of construction can be done around next July.
Assistance for 2017 is now in progress, now some documents will be submitted to ULP as a condition of the auction for the dock, for the grand design is ready. After the tander process is done the possibility of construction can be done around next July.
Related docks in two other Gili also can be aid, but can not be done directly, for the construction is still following. Maybe this year's design then 2018 can be done, because gradually for this year Gili Trawangan and Meno will be made grand design first.
Construction of the pier, in addition to improving facilities as well as measures to limit the entry of a number of large ships to Gili Matra. Once everything is completed, the local government will make regulations related to the restriction of the vessel. So that later on the dock that can only nyandar ships under 25 grosston.
If this time it's all in, if the regulation already exists such as Ekajaya so weighing 120 grosston can not enter. Inevitably they have to lean first in the Gulf of Nara. If later after the regulation exists and they do not comply, we have Syahbandar and synergize with Polair to follow up.
Construction of the pier, in addition to improving facilities as well as measures to limit the entry of a number of large ships to Gili Matra. Once everything is completed, the local government will make regulations related to the restriction of the vessel. So that later on the dock that can only nyandar ships under 25 grosston.
If this time it's all in, if the regulation already exists such as Ekajaya so weighing 120 grosston can not enter. Inevitably they have to lean first in the Gulf of Nara. If later after the regulation exists and they do not comply, we have Syahbandar and synergize with Polair to follow up.
For Indonesia (business investment / asset management / account opening / immigration, etc) we receive various consultations. Linking Japan and Indonesia, full support from consulting firms.
Cv. Albabianca Abadi
Email: albabianca.abadi@gmail.com
#gili
#gilitrawangan
#lombokproperti
_________________________________________________________________________________
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan segera membangun dermaga di Gili Air untuk memudahkan sejumlah kapal bersandar di pulau wisata tersebut. Realisasi pembangunanya akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Anggaran pembangunan dermaga itu Rp 7 miliar, anggaran tersebut bersumber dari bantuan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Bantuan untuk tahun 2017 sekarang ini sedang proses pengerjaan, saat ini sejumlah dokumen akan diajukan ke ULP sebagai syarat lelang pengerjaan dermaga itu, untuk grand design juga sudah siap. Setelah proses tander dilakukan kemungkinan pembangunan bisa dikerjakan sekitar bulan Juli mendatang.
Terkait dermaga di dua Gili lainnya juga dapat bantuan, tetapi tidak bisa dikerjakan langsung, untuk pembangunannya masih menyusul. Mungkin tahun ini designnya kemudian tahun 2018 baru bisa dikerjakan, sebab sifatnya bertahap untuk tahun ini Gili Trawangan dan Meno akan dibuat grand design terlebih dulu.
Pembangunan dermaga tersebut, selain untuk meningkatkan fasilitas juga sebagai langkah guna membatasi masuknya sejumlah kapal besar ke Gili Matra. Setelah segala sesuatunya rampung, pemerintah daerah akan membuat regulasi terkait pembatasan kapal tersebut. Sehingga nanti di dermaga itu yang boleh nyandar hanya kapal-kapal di bawah 25 grosston.
Kalau saat ini kan semua masuk, kalau regulasi sudah ada misalnya seperti Ekajaya begitu yang beratnya 120 grosston tidak boleh masuk. Mau tidak mau mereka harus menyandar dulu di Teluk Nara. Jika nanti setelah regulasi ada dan mereka tidak mematuhi, kita punya Syahbandar dan bersinergi dengan Polair untuk menindaklanjuti.
Bantuan untuk tahun 2017 sekarang ini sedang proses pengerjaan, saat ini sejumlah dokumen akan diajukan ke ULP sebagai syarat lelang pengerjaan dermaga itu, untuk grand design juga sudah siap. Setelah proses tander dilakukan kemungkinan pembangunan bisa dikerjakan sekitar bulan Juli mendatang.
Terkait dermaga di dua Gili lainnya juga dapat bantuan, tetapi tidak bisa dikerjakan langsung, untuk pembangunannya masih menyusul. Mungkin tahun ini designnya kemudian tahun 2018 baru bisa dikerjakan, sebab sifatnya bertahap untuk tahun ini Gili Trawangan dan Meno akan dibuat grand design terlebih dulu.
Pembangunan dermaga tersebut, selain untuk meningkatkan fasilitas juga sebagai langkah guna membatasi masuknya sejumlah kapal besar ke Gili Matra. Setelah segala sesuatunya rampung, pemerintah daerah akan membuat regulasi terkait pembatasan kapal tersebut. Sehingga nanti di dermaga itu yang boleh nyandar hanya kapal-kapal di bawah 25 grosston.
Kalau saat ini kan semua masuk, kalau regulasi sudah ada misalnya seperti Ekajaya begitu yang beratnya 120 grosston tidak boleh masuk. Mau tidak mau mereka harus menyandar dulu di Teluk Nara. Jika nanti setelah regulasi ada dan mereka tidak mematuhi, kita punya Syahbandar dan bersinergi dengan Polair untuk menindaklanjuti.
Untuk Indonesia (investasi bisnis / aset managemen / pembukaan rekening / imigrasi, dll) kami menerima berbagai konsultasi. Menghubungkan Jepang dan Indonesia, dukungan penuh dari perusahaan konsultan.
Cv. Albabianca Abadi
Comments
Post a Comment