The Reason The Human Statue in Gili Meno Asked to be Dismantled / Alasan Patung Manusia di Gili Meno Minta Dibongkar / Cv. Albabianca Abadi
(English/Indonesia)
The statue is known to be installed by one of the hotel investors named Bask Resort. They work together with the task force of the Gili Meno teenagers and are directly under the control of Kupang's national watershed conservation area. The statue amounts to about 20 or 25 units.
The installation was done in June 2017, while the Gili Indah Village Chief admitted that his side had never allowed the installation of a statue on the seabed of Gili Meno. The sculpture license does not exist, even the village head of Gili Indah does not know if the statue is installed.
Puluhan patung berbentuk manusia yang ada di dasar laut Gili Meno Kabupaten Lombok Utara (KLU), belakangan ini ramai dibicarakan. Keberadaanya patung yang di tanam oleh pihak swasta itu justru dianggap menggangu karena bertentangan dengan norma lantaran reliegnya mengandung unsur pornografi dan foto patung tersebut sudah beredar di media sosial.
Patung ini di nilainya sebagai salah satu bentuk eksploitasi kepada perempuan. Betapa tidak, dengan menonjolkan bagian dada (payudara) dalam ukiran patung tersebut yang seolah dipegang dari belakang oleh patung bermotif laki laki. Dari segi estetika tidak mencerminkan keberadaan daerah Lombok yang kenal dengan wisata halal yang sudah mendunia.
Patung tersebut diketahui dipasang oleh salah satu investor hotel bernama Bask Resort. Mereka bekerjasama dengan satuan tugas remaja Gili Meno dan di bawahi langsung oleh balai kawasan konservasi perairan nasional Kupang. Patung tersebut berjumlah sekitar 20 atau 25 unit.
Pemasangan dilakukan pada Juni 2017, Sementara Kepala Desa Gili Indah mengaku bahwa pihaknya tidak pernah mengizinkan pemasangan patung di dasar laut Gili Meno. Surat izin pemasangan patung tidak ada, bahkan Kepala desa Gili Indah tidak tahu jika patung itu dipasang.
Email: albabianca.abadi@gmail.com
#gili
#gilitrawangan
#lombokproperti
Dozens of human-shaped statues that exist in the seabed Gili Meno North Lombok regency (KLU), lately busy talking about. The existence of the statue that is planted by the private sector is actually considered disturbing because it contradicts the norm because reliegnya contains elements of pornography and the image of the statue is already circulating in social media.
This statue in its value as one form of exploitation to women. Imagine, by highlighting the chest (breast) in the carving of the statue that seemed to be held from behind by a male patterned statue. In terms of aesthetics do not reflect the existence of Lombok area that is familiar with halal tourism that has been worldwide.
This statue in its value as one form of exploitation to women. Imagine, by highlighting the chest (breast) in the carving of the statue that seemed to be held from behind by a male patterned statue. In terms of aesthetics do not reflect the existence of Lombok area that is familiar with halal tourism that has been worldwide.
The installation was done in June 2017, while the Gili Indah Village Chief admitted that his side had never allowed the installation of a statue on the seabed of Gili Meno. The sculpture license does not exist, even the village head of Gili Indah does not know if the statue is installed.
For Indonesia (Business Investment / Asset Management / Account Opening / Immigration Support, etc) we receive various consultations. Linking Japan and Indonesia, full support from consulting firms.
[Cv. Albabianca Abadi
_________________________________________________________________________________
Puluhan patung berbentuk manusia yang ada di dasar laut Gili Meno Kabupaten Lombok Utara (KLU), belakangan ini ramai dibicarakan. Keberadaanya patung yang di tanam oleh pihak swasta itu justru dianggap menggangu karena bertentangan dengan norma lantaran reliegnya mengandung unsur pornografi dan foto patung tersebut sudah beredar di media sosial.
Patung tersebut diketahui dipasang oleh salah satu investor hotel bernama Bask Resort. Mereka bekerjasama dengan satuan tugas remaja Gili Meno dan di bawahi langsung oleh balai kawasan konservasi perairan nasional Kupang. Patung tersebut berjumlah sekitar 20 atau 25 unit.
Pemasangan dilakukan pada Juni 2017, Sementara Kepala Desa Gili Indah mengaku bahwa pihaknya tidak pernah mengizinkan pemasangan patung di dasar laut Gili Meno. Surat izin pemasangan patung tidak ada, bahkan Kepala desa Gili Indah tidak tahu jika patung itu dipasang.
Untuk Indonesia (investasi bisnis / aset managemen / pembukaan rekening / imigrasi, dll) kami menerima berbagai konsultasi. Menghubungkan Jepang dan Indonesia, dukungan penuh dari perusahaan konsultan.
Cv. Albabianca Abadi
#gili
#gilitrawangan
#lombokproperti
Comments
Post a Comment