Tourists in Gili Trawangan Begin Disturbed / Wisatawan di Gili Trawangan Mulai Terganggu / Cv. Albabianca Abadi
(English/Indonesia)
The Government of North Lombok has a big dream on the management of tourist attraction as the largest contributor to the region's largest revenue. To attract tourists abroad, they also raised the brand of tourism with the title "North Lombok Travel Destination Toward the World".
Then when calling this brand in the minds of the people that the management of tourism in North Lombok is very interesting. And one of the mainstay attractions of North Lombok is Gili Matra (Gili Meno, Gili Air and Gili Trawangan).
But in early 2017 this is not a brand that is busy discussed. However, the waste problem in Gili Trawangan becomes a topic training, because the handling of garbage in Gili Trawangan has been handed over to local residents, regardless of the control of North Lombok Local Government.
Garbage in tourist attraction is the biggest problem, if the garbage left in the garbage bin is never thrown into the Landfill. Of course tourists who are in Gili Trawangan who are enjoying the attraction feel disturbed by the garbage that piled up.
In every corner there must be a pile of garbage left to accumulate, tourists feel disturbed because of worrying about health. Most tourists really love cleanliness, because in his country should not carelessly throw garbage and no garbage accumulate.
The entrepreneurs only hope to the local government to immediately sit together to solve the waste problem. This can give peacemakers to the community and school children, because this affects the business and will affect the reduced guests. When tourists come, garbage becomes their main question, for entrepreneurs and tourists wanting to get the best service and no garbage piles.
For Indonesia (Business Investment / Asset Management / Account Opening / Immigration Support, etc) we receive various consultations. Linking Japan and Indonesia, full support from consulting firms.
[Cv. Albabianca Abadi]
Email: albabianca.abadi@gmail.com
#gili
#gilitrawangan
#lombokproperti
_________________________________________________________________________________
Pemerintah Lombok Utara memiliki mimpi besar terhadap pengelolaan objek wisata sebagai sektor penyumbang pendapatan asli daerah terbesar. Untuk menggaet wisatawan luar negeri, mereka pun mengangkat brand bidang kepariwisataan dengan sebutan "Destinasi Wisata Lombok Utara Menuju Dunia".
Kemudian ketika menyebut brand ini di dalam pikiran masyarakat bahwa pengelolaan parawisata di Lombok Utara sangat menarik. Dan salah satu objek wisata andalan Lombok Utara adalah Gili Matra (Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan).
The Government of North Lombok has a big dream on the management of tourist attraction as the largest contributor to the region's largest revenue. To attract tourists abroad, they also raised the brand of tourism with the title "North Lombok Travel Destination Toward the World".
Then when calling this brand in the minds of the people that the management of tourism in North Lombok is very interesting. And one of the mainstay attractions of North Lombok is Gili Matra (Gili Meno, Gili Air and Gili Trawangan).
But in early 2017 this is not a brand that is busy discussed. However, the waste problem in Gili Trawangan becomes a topic training, because the handling of garbage in Gili Trawangan has been handed over to local residents, regardless of the control of North Lombok Local Government.
Garbage in tourist attraction is the biggest problem, if the garbage left in the garbage bin is never thrown into the Landfill. Of course tourists who are in Gili Trawangan who are enjoying the attraction feel disturbed by the garbage that piled up.
In every corner there must be a pile of garbage left to accumulate, tourists feel disturbed because of worrying about health. Most tourists really love cleanliness, because in his country should not carelessly throw garbage and no garbage accumulate.
The entrepreneurs only hope to the local government to immediately sit together to solve the waste problem. This can give peacemakers to the community and school children, because this affects the business and will affect the reduced guests. When tourists come, garbage becomes their main question, for entrepreneurs and tourists wanting to get the best service and no garbage piles.
For Indonesia (Business Investment / Asset Management / Account Opening / Immigration Support, etc) we receive various consultations. Linking Japan and Indonesia, full support from consulting firms.
[Cv. Albabianca Abadi]
Email: albabianca.abadi@gmail.com
#gili
#gilitrawangan
#lombokproperti
_________________________________________________________________________________
Pemerintah Lombok Utara memiliki mimpi besar terhadap pengelolaan objek wisata sebagai sektor penyumbang pendapatan asli daerah terbesar. Untuk menggaet wisatawan luar negeri, mereka pun mengangkat brand bidang kepariwisataan dengan sebutan "Destinasi Wisata Lombok Utara Menuju Dunia".
Kemudian ketika menyebut brand ini di dalam pikiran masyarakat bahwa pengelolaan parawisata di Lombok Utara sangat menarik. Dan salah satu objek wisata andalan Lombok Utara adalah Gili Matra (Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan).
Tetapi pada awal tahun 2017 ini bukan brand itu yang ramai diperbincangkan. Namun persoalan sampah di Gili Trawangan menjadi training topik, sebab penanganan sampah di Gili Trawangan selama ini diserahkan kepada warga setempat, yang terlepas dari kontrol Pemerintah Daerah Lombok Utara.
Sampah di objek wisata merupakan masalah terbesar, jika sampah dibiarkan di tong sampah tidak pernah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tentu wisatawan yang berada di Gili Trawangan yang sedang menikmati objek wisata merasa terganggu dengan adanya sampah yang bertumpuk.
Sampah di objek wisata merupakan masalah terbesar, jika sampah dibiarkan di tong sampah tidak pernah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tentu wisatawan yang berada di Gili Trawangan yang sedang menikmati objek wisata merasa terganggu dengan adanya sampah yang bertumpuk.
Di setiap sudut pasti ada tumpukan sampah yang dibiarkan menumpuk, wisatawan merasa terganggu sebab mengkhawatirkan terhadap kesehatan. Kebanyakan wisatawan sangat cinta kebersihan, karena di negaranya tidak boleh sembarangan membuang sampah dan tidak ada sampah yang menumpuk.
Para pengusaha hanya berharap kepada pemerintah daerah agar segera duduk bersama untuk menuntaskan persoalan sampah tersebut. Hal ini bisa memberikan pehamanan kepada masyarakat dan anak-anak sekolah, karena hal ini berpengaruh terhadap usaha dan akan berimbas berkurangnya tamu. Saat wisatawan datang, sampah menjadi pertanyaan utama mereka, bagi para pengusaha dan wisatawan ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik dan tidak ada sampah numpuk.
Para pengusaha hanya berharap kepada pemerintah daerah agar segera duduk bersama untuk menuntaskan persoalan sampah tersebut. Hal ini bisa memberikan pehamanan kepada masyarakat dan anak-anak sekolah, karena hal ini berpengaruh terhadap usaha dan akan berimbas berkurangnya tamu. Saat wisatawan datang, sampah menjadi pertanyaan utama mereka, bagi para pengusaha dan wisatawan ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik dan tidak ada sampah numpuk.
Untuk Indonesia (Investasi Bisnis / Aset Managemen / Pembukaan Rekening / Dukungan Imigrasi, dll) kami menerima berbagai konsultasi. Menghubungkan Jepang dan Indonesia, dukungan penuh dari perusahaan konsultan.
#gili
#gilitrawangan
#lombokproperti
Comments
Post a Comment